Metode Dialog dalam Pendidikan Anak

Metode dialog yang dimaksud yaitu dengan melontarkan persoalan mengenai para sahabat Rasulullah saw. agar membangkitkan perhatian, menggerakkan kecerdasan, dan menuangkan nasihat yang berbekas kepada me­reka dengan kepuasan.

Di bawah ini adalah beberapa contoh metode dialog yang dapat dijadikan sebagai metode pendidikan dalam mendidik anak:

1). Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Abdu '1-Lah bin Amr bin 'Ash ra. ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:

أَتَدْرُوْنَ مَنِ الْمُسْلِمُ ؟ قَالُوْا ׃ اﷲُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ٠ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ ٠قَالَ  ׃ أَتَدْرُوْنَ مَنِ الْمُؤْمِنُ ؟ قَالُوْا ׃ اﷲُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ٠ قَالَ  ׃ الْمُؤْمِنُ مَنْ أَمِنَهُ  الْمُؤْمِنُوْنَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ٠

“Apakah kalian tahu, siapakah Muslim itu?” “Allah dan RasulNya-lah yang lebih tahu", sahut para sahabat. "Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya", kata Rasulullah saw. "Tahukah kalian, siapa Mukmin itu?" tanya Rasulullah saw. "Allah dan Rasul-Nya-lah yang lebih ta­hu", sahut para sahabat. "Mukmin adalah orang yang membuat orang-orang yang beriman (Mukmin) merasa aman terhadap ji­wa dan harta mereka".

Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan 'muhajir' dan bersabda:

وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَاجَرَ السُّوْءَ فَاجْتَنَبَهُ

Muhajir adalah orang yang meninggalkan kejahatan dan menjauhinya.

2). Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ ؟ قَالُوْا ׃ لاَيَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ٠ قَالَ  ׃  ذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
Apakah pendapat kalian, jika sebuah sungai berada di depan pintu salah seorang dari kalian, yang ia mandi darinya, setiap hari lima kali, apakah akan tersisa daki pada badannya?" "Tidak sedikit pun daki tersisa pada badannya", sahut para sahabat. 'Demikianlah seperti shalat yang lima, yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan".

3). Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

أَتَدْرُوْنَ مَنِ الْمُفْلِسُ ؟ قَالُوْا ׃ الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمْ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ قَالَ  ׃ الْمُفْلِسُ مِنْ أُمَّتِيْ مَنْ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَي هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ ٠


"Apakah kalian tahu, siapakah orang yang jatuh miskin?" "Yang jatuh miskin menurut bahasa kami adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan tidak pula mempunyai harta benda", sahut para sahabat. Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang jatuh miskin dari umatku adalah siapa saja yang datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa dan zakat, dan datang setelah ia mengecam ini, menumpahkan darah ini, menuduh (dan) memukul ini. Maka, pahala perbuatan baiknya diberikan kepada orang ini dan orang itu, dan jika pahala perbuatan baik­nya habis sebelum semua hutangnya dilunasi, maka dosa-dosa orang ini dan orang itu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka"

Posting Komentar untuk "Metode Dialog dalam Pendidikan Anak"