Dualisme Dan Kontradiksi Dalam Metode Pendidikan dan Pengajaran

"Akhlaknya adalah A1 Qur'an." Demikian ungkapan Siti 'Aisyah radhiyallahu ‘anhu  ketika memuji perilaku akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap pengetahuan ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan kepada kita bahwa Islam itu bukan hanya sekedar fenomena nash-nash yang mudah masuk akal dan mudah dipahami atau sekedar ajaran yang bisa dihafal di luar kepala dalam proses pembelajaran, atau sebuah bacaan yang membuka ekosistem cakrawala, atau juga berisi kejadian yang menjelaskan bagaimana implikasi penyebaran itu. Islam adalah jalan kehidupan, tuntutan perilaku masyarakat dan ruh yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh darah umat. Inilah Islam, yaitu agama yang tidak memisahkan antara iman dengan hati dan perbuatan dengan anggota tubuh.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. " (Qs. A1 Kahfi (18): 107)

"Sesungguhnya orang-orangyang beriman, mengcrjakan amal shaleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih." (Qs. A1 Baqarah (2): 277)

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab dan dirikanlah shalat. " (Qs. A1 Ankabut (29): 45)

A1 Qur'an juga mengajak umatnya untuk tidak membedakan antara apa yang dikatakan dan yang dilakukan (perkataan dan perbuatan harus sejalan) :

"Wahai orang-orang yang beriman janganlah engkau mengatakan sesuatu yang engkau sendiri tidak mengerjakannya. Adalah  merupakan sesuatu kebohongan yang besar di mata Allah manakala engkau mengatakan sesuatu yang tidak kau kerjakan.'' (Qs. Ash-Shaff (61): 2-3)

Dulu, para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mudah-mudahan Allah meridhainya- menghafal ayat-ayat A1 Qur'an. Dia tidak akan memindahkan hafalannya itu pada ayat yang lain kecuali jika mereka telah mempraktekkan apa yang dihafalnya itu dalam kehidupan dan perilaku mereka sehari-hari.

Apabila kita telah memindahkan pemahaman yang sudah sangat jelas dalam Islam ini ke realitas metode pengajaran di sekitar kita, maka kita senantiasa tidak akan menemukan penyimpangan terhadap arahan-arahan ketuhanan yang bertentangan dengan metode pengajaran. Akan tetapi, kita akan melihat beberapa hal yang kontradiksi dan ambivalen yang terjadi dalam pencarian pengetahuan secara serabutan.

Metode-metode pengajaran di Mesir selama ini menggunakan metode yang sudah berjalan selama ini (doktrin). Metode ini tetap dijaga oleh sekelompok orientalis yang berada di negara kita

Ketika seorang mahasiswa mempelajari ilmu biologi berdasarkan teoari Carles Darwin akan asal usul makhluk hidup, teori ini dilarang dipelajari oleh sebagian besar negara Eropa, sebab teori ini dianggap teori yang keliru yang berdasarkan pada dugaan-dugaan orang yang berkata tentang tulisannya "Asal segala sesuatu".

Sesungguhnya aku termasuk orang yang sangat yakin terhadap pandangan bahwa sebagian besar yang ada di dalamnya akan ditetapkan hanyalah omong kosong belaka. Meskipun begitu, saya masih berharap sebagaimana yang diharapkan bahwa itu akan senantiasa berkembang secara pasti.

Sedangkan teori yang dikemukakan para ulama yang membahas masalah ini membantahnya. Sehingga sebagian dari mereka menganggap pandangan itu adalah pandangan orang gila. Sebagaimana dikatakan oleh seorang laki-laki dalam sejarah manusia, sehingga mereka yang netral mengatakan bahwa pemikiran-pemikiran itu untuk direnungkan.

Seorang pemikir yang bernama Van Bair, peletak dasar ilmu Embriologi (perkembangan janin), dan dia juga salah seorang dari ahli fisiologi, arkelog dan biologi berkata dalam bukunya yang berjudul “Penyelidikan Mazhab Darwin".

"Sesungguhnya pandangan yang mengatakan bahwa jenis manusia yang dilahirkan itu berasal dari kera yang bernama gorilla, simpanse dan kera yang lebih tinggi lagi adalah termasuk dalam pandangan orang yang gila sebagaimana dikatakan seorang laki-laki tentang sejarah manusia.

Sungguh merupakan sesuatu yang mengagumkan untuk menetapkan bahwa pemikiran penting seperti ini sangat bertolak belakang dengan kebenaran Islam pada waktu yang dikatakan oleh H.J. Wailiz:

"Sesungguhnya, tema yang mengatakan bahwa manusia dengan hewan itu tidak memiliki hubungan akan diingkari oleh tujuan yang bcgitu banyak orang menguasainya, bahkan sebagian besar para ilmuwan dan pemerintahan "Tunisia" misalnya mengakui pandangan yang berlawanan ini dengan melarang mempelajarinya di semua sekolah-sekolah dan seluruh aktifitasnya.

Setelah jam mata pelajaran ilmu biologi, guru agama masuk ruangan guna membacakan dan menjelaskan firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. " Kemudian Kami jadikan saripati itu airmani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). " (Qs. Al Mu'minun (23) 12-13)

"Dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. " (Qs. As-Sajadah (32): 7)

Siapa yang benar?

Apakah yang benar itu guru ilmu biologi ataukah guru ilmu Agama?
Apakah yang benar itu Charles Darwin ataukah yang menciptakan Darwin dan seluruh makhluk?
Apakah yang benar itu ilmu pengetahuan ataukah ilmu agama, ataukah yang mengingkari salah satunya guna menyelamatkan akalnya?

Ini adalah persoalan yang besar yang saya sendiri tidak menemukan jawabannya!

Seorang mahasiswa yang menerima pelajaran dari guru agama yang menyebutkan firman Allah:

Katakanlah kepada wanita yang beriman:

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka. " (Qs. An-Nuur (24): 31)

Kemudian dia keluar dari sekolah menuju jalan untuk menemui sckelompok teman-temannya yang berdiri dipinggir jalan untuk merubah pandangan-pandangan mereka yang melenceng terhadap bau badan yang hilir mudik dan menghindari fitnah.

Adapun ajaran para pendidik yang pergi ke sekolah (pondok pendidikan dan pengajaran) dengan menghiasi dirinya seperti penari, memakai pakaian transparan yang menyerupai pakaian-pakaian digunakan para pemeran bintang film, apakah dari situ diharapkan keunggulan itu menyebar pada generasi muda kita dan masa depan umat sedangkan mulutnya berbicara, akalnya berpikir dan anggota tubuhnya tumbuh?

Sesungguhnya apa yang diajarkan di sekolah-sekolah generasi muda itu telah menyimpang dan usang dalam membina budi pekerti yang lebih tinggi. Hal ini karena apa yang diajarkan itu telah membawa pengaruh syahwat ke dalam diri generasi muda. Selain itu juga menjadikan setiap siswa yang sedang berada dalam masa transisi menuju kedewasaan ini menghabiskan waktu mereka untuk menikmati pemandangan paha yang telanjang dan fitnah yang merajalela guna memperoleh sedikit api syahwat yang dirasakan dalam diri generasi muda.

Seorang murid bertanya manakala ada penglihatan pertama dan kedua (melihat sesuatu yang mendebarkan) maka apa yang akan kita perbuat dengan fitnah yang menantang di dalam kelas? Atau bagaimana kita menjaga penglihatan kita sebagaimana yang diperintahkan Allah? Maka seabaiknya kita harus berkata kepadanya : "Tutuplah telingamu, tundukkanlah penglihatanmu, serta pusatkan perhatianmu kepada yang ditulis tanpa menulis."

Bila anda belajar di sebuah sekolah khusus perempuan, maka bencana yang terjadi dan jangan kamu katakan bahaya, adalah ketika anda memberi tugas kepada perempuan yang telanjang dari keutamaan untuk mengajar keutamaan-keutamaan? Bahkan, bagaimana kamu membebankan kepada siswi –siswi untuk mengenakan pakaian-pakaian yang memalukan itu dan meninggalkan guru-guru yang berkualitas atas dasar kelemahan yang mereka rasakan, serta bagaimana anda menjadi contoh tauladan yang baik sebagai pengajarnya bahkan bagaimana juga anda meluruskan kesesatan dan mengembalikan ketimpangan?

Kebutaan itu bisa membawa penglihatan mengitari kamu
Sungguh menyesatkan manakala kebutaan itu menjadi penuntunmu

Ketika siswi itu melihat kontradiksi yang jelas antara apa yang diwajibkan atasnya dengan apa yang dilihat oleh pandangannya dan pendengarannya, maka dia akan menutupi nilai keutamaan dan contoh yang tinggi. Dan dengan murah hati dia akan keluar dari sekolah itu dan segera menanggalkan pakaian yang memalukan dan mengikuti pakaian yang dikehendaki syaithan.

Musibah akan semakin besar ketika anda memberikan materi pendidikan agama kepada guru yang menggunakan rok mini.

Manakala anda memperoleh musibah dari segala hal yang dipamerkan, agama mewajibkan anda dengan ayatnya tentang berhias, Sesungguhnya kepadaMu Ya Allah kami semua akan dikembalikan

Sesungguhnya, kontradiksi dan dualisme dalam metode pendidikan dan pengajaran ini menjadi penyebab terbaginya pola pikir generasi muda dan bergoyangnya tata nilai yang ada dalam diri mereka serta menyebabkan dirinya mengalami pertarungan jiwa sendiri.

Di dalam suasana kehidupan generasi muda inilah yang penuh dengan tipu daya, jiwa yang terkoyak, hati gersang, pikiran yang terkoyak-koyak, membagi perasaan antara panggilan agama dan fithrah dari satu sisi dan panggilan nafsu syahwat dan berbagai jalan yang menakutkan dan segi yang lain.

Para generasi muda dihadapkan pada berbagai pilihan.

Siapa yang benar? Apakah yang benar itu sesuatu yang kita dengarkan di sekolah, di masjid yang berisi nilai-nilai yang mulia dan agung? Ataukah yang benar itu apa yang menjadi anjuran masyarakat yang mengitarinya baik siang maupun malam hari?

Dua hal yang dipertentangkan ini membutuhkan kerja keras bagi generasi muda untuk bertanya pada dirinya, apakah saya hidup bersama masyarakat itu ataukah saya berdiri melawan masyarakat dengan kesenangan-kesenangan yang bertentangan dan bertabrakan dengan apa yang dipelajarinya dari nilai-nilai yang tinggi atau berpegang teguh dengan agama dan siap menanggung apa yang akan teriadi atau bersenandung bersama penyair:

Sungguh hatiku telah bisa menerima setiap bentuk yang ada
Maka jadilah rumput ajang percumbuan dan biara bagi biarawan
Berhala dan Ka 'bah menjadi tempat orang berkeliling
Dan lembaran Taurat dan Mushaf Qur'an

Setelah itu kita semua mengadukan persoalan yang berkaitan dengan pengaturan kehidupan generasi muda baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Kita juga akan mendudukkan persoalan dunia pada tempatnya, dan akan menemukan polisi yang menangani dan mengaturnya, sehingga anda mempercayai para penegak hukum generasi muda / pemuda memetik hal ini yaitu persesuaian pengajaran dan pertentangannya di masyarakat.

Setelah itu orang akan bisa mengatakan kepada kita, "Sesungguhnya generasi muda yang berada dalam dunia yang dijungkir balikkan oleh kenikmatan ini, bisahkah hidup dalam kondisi jiwa yang selamat, baik itu interaksi yang menyangkut atas dirinya maupun dengan masyarakat

Posting Komentar untuk "Dualisme Dan Kontradiksi Dalam Metode Pendidikan dan Pengajaran"