Reformasi dalam Islam

Dari Abu Said Al-Khudri ra. mengatakan: Saya mendengar Rasulullah bersabda:

 مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ٬ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ٬ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ٬ وَذَالِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ٠ 

"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman." (HR. Muslim, Turmudzi, Ibnu Majah, Nasa'i) 

Allah berfirman dalam kitab-Nya: 

"Tampillah, segolongan di antara kalian sosok umat yang selalu mengajak kebaikan, menyuruh yang ma'ruf, dan merintangi kemung-karan. Mereka itulah golongan orang-orang sukses." (QS. Ali Imran: 104) 

Pemuda pemudi yang saya cintai ... Bangsa kita tengah didera berbagai kemungkaran dan chaos yang multi kompleks. 

Apabila sebuah bangsa sejengkal saja terlambat menunaikan tugas fungsional yang diemban amar ma'ruf dan nahi munkar (merintangi kemungkaran), serta acuh mengajak kebaikan, pasti kepincangan akan merajalela dan ketidakpastian mendera. 

Mereka yang terpola hidup eksklusif di kandang sendiri, pasti akan terbelakang dalam semua sisi kehidupan. Ia pasti segera ditinggalkan bangsa lain dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban (civilization). 

Karenanya tidaklah mengherankan jika Allah menginformasikan kepada kita, apabila kita intensif menegakkan gerakan amar ma'rufnahi munkar, niscaya kita akan menjadi golongan orang-orang berhasil di dunia dan akhirat. Sebaliknya jika kita mengabaikan prinsip ini, akibatpun akan menyertai. 

Wahai pemuda pemudi; Nabi mulia kita berkata: 

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ٠٠٠ 

"Barangsiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah ia ubah dengan tangannya." 

Engkau dalam masyarakat kecilmu, dan di antara kawan sejawatmu, memikul bagian dari reformasi total dalam merubah kemungkaran. Dengan dakwah dan dialog kepada yang ma'ruf, dan bukan semata dengan orasi verbal. Namun juga dengan keteladanan, aktivitas konkret, dan gerakan membangun. 

Dalam lingkungan kampus, interaksi sosial dan komunitas keluarga. Dalam lingkungan kampus, yang rekanan baru berganti-ganti bersua, mungkin ada di antaranya membawa pemikiran buruk, mental jahat, pola kehidupan menyimpang, atau perilaku sosial yang cenderung destruktif. 

Saya tidak mengatakan kepada kalian: Jauhilah atau singkirilah. Namun, saya katakan: "Bawalah menuju transformasi (perubahan)." Dengan demikian kalian mendapat dua keuntungan sekaligus. Pertama, selamatnya kawan dari jebakan kerusakan lewat tanganmu. Kedua, ganjaran di sisi Allah atas kerjamu. 

Dalam interaksi sosial, kadang di antaranya menyeretmu kepada penyelewengan, kerusakan dan kesesatan. Dan kalian dengan potensi keimanan dan kesadaran- mu, kalian bisa menyelamatkannya, juga pribadi kalian sendiri. 

Juga dalam komunitas keluarga, dengan sekental-kental kerabat dekat, ayah atau ibu, atau dengan keluarga jauh, jangan kalian membiarkan kemungkaran, lantaran faktor usia, lebih tua misalnya atau alasan lain, sensivitas kekerabatan atau mempertahankan keuntungan materi. Bagaimanapun, ke-benaran adalah paling pantas diikuti, dan jalan Allah paling layak diaplikasikan. 

Apabila kalian tak mampu lagi merubah kemungkaran di tengah-tengah masyarakat dengan tangan, minimal kalian mempertahankan amar ma'ruf dengan lisan, orasi. Namun ingat, hindari ucapan ekstrem, kata- kata menyakitkan, dan sebagainya. Sebab yang demikian hanyalah mendulang kebalikan dari yang kalian inginkan. Bahkan menyulut debat kusir atau sikap antipati dalam hati. Bahkan persoalan akan meluas pada persoalan-persoalan lain yang tak terpuji akibatnya. 

Tetapi jika kalian temukan telinga tuli dan hati yang enggan menerima ajakan baik ... isolirlah dan ingkarilah dengan hati. Dan yang demikian adalah selemah-lemah iman. 

Ya Allah, semoga Engkau tetap menerima dari hamba-hamba-Mu dan juru dakwah-juru dakwah-Mu, iman yang lemah lagi goncang ini. Dan tetap pada diri sahabat ridhwanullahu 'alaihim angkatan pemula, suri teladan dan panutan yang b:iik lagi terpuji. 

Anak-anakku tercinta, Saya mohon kepada Allah, semoga Ia meneguhkan langkahmu di atas jalan kebenaran. Dan semoga kalian termasuk di antara golongan orang-orang yang mempercayai Allah, menyuruh yang ma'ruf, dan mencegah kemungkaran. Dan semoga Ia menambah petunjuk-Nya.