Hadits Etika Bertetangga

Dari Abi Hurairah ra. bersabda Nabi saw:

 وَاﷲِ لاَيُؤْمِنُ ٬ وَاﷲِ لاَيُؤْمِنُ٬ وَاﷲِ لاَيُؤْمِنُ٠٠٠قِِيْلَ ׃ مَنْ يَارَسُوْلَ َاﷲِ ؟ قَال׃ الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارهُ بَوَائِقَهُ ٠ قَالُوا ׃ يَارَسُوْلَ َاﷲِ٬ وَمَا بِوَائِقَهُ ؟ قَالَ׃ شَرُّهُ٠ 

"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Di- tanyalah Nabi: Siapa wahai Rasulullah? Nabi menjawab: yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman karena gangguannya. (Dan ImamAhmad) menambahkan: Sahabat bertanya: apa maksud gangguan ? Nabi menjawab: yaitu sikap buruk-sikap buruknya." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Lihatlah hadis ini dengan perenungan, penghayatan, serta pengamatan. Dan perhatikanlah ancaman dan tegurannya! 

Hadis yang berisikan "nafyu" (pembatal) identifikasi iman, secara berulang. Sekaligus disertai sumpah. Dari siapa? Dari orang terbaik, Rasulullah saw. Dan bagi siapa? Bagi semua orang, yang gangguan, keburukan, dan kejahatannya membuat tetangga merasa tidak aman. 

Tetangga punya hak. Dan kalian punya kewajiban. Mungkin tetangga baru di rumah, atau barangkali wajib tidur lantaran sakit. Atau mereka yang "nglembur" malam, dan harus tidur siang. Kesemuanya, memerlukan ketenangan tanpa ada kegaduhan. Berisik dan ribut. Jangan sesekali berdalih: "Kita kan orang merdeka." 

Dalam sebuah pepatah dikatakan:

 الْجَارُ قَبْلَ الدَّارُ٠٠٠ 

"(Pilihlah) tetangga, sebelum engkau (memilih) perumahan." 

Dan ini benar, apa nilai sebuah rumah, sekalipun lengkap, mewah, komplit dan perabotnya serba lux, semua fasilitas tercukupi, namun banyak tetangga mengganggunya! 

Dikisahkan, ada seseorang menjual rumahnya, oleh sebab gangguan tetangga. Ia jual rumah itu, untuk menghindari gangguan dan kejahatanmya. Seketika itu pula orang-orang kaget, karena rumahnya, dijual dengan harga super murah. Ia pun santai menjawab seraya bersyair: 

Mereka mencelaku, karenaku menjual rumah " Super Murah". 
Mereka tak tahu, di sana seorang tetanggaku serba menyusahkan 
Maka cukup aku sampaikan. 
Hentikan celaan, sebab karena tetangga 
Rumah akan mahal, atau tiada berharga.