Berubahnya Hati Menjadi Hati Hewan

Termasuk hukuman karena Dosa dan maksiat adalah berubahnya hati. Hati diubah sebagaimana lukisan yang diubah sampai-sampai hati menjadi seperti hati hewan, baik dalam akhlak, perbuatan, maupun tabiatnya. Ada pula hati yang diubah hingga menjadi hati seekor babi karena kemiripan pemiliknya dengan babi. Di antaranya ada juga hati yang diubah hingga serupa dengan hati anjing, keledai, ular, kalajengking, dan lain sebagainya. Ini adalah interpretasi Sufyan bin Uyainah tentang firman Allah Swt:

 “Dan, tidak ada binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan juga umat seperti kalian ...” (Al – an’am [6) : 38)

Ada manusia yang akhlaknya seperti binatang buas dan ada juga yang seperti anjing, babi, dan keledai. Ada yang berlagak seperti gaya burung merak dengan bulunya. Ada yang dungu seperti keledai. Ada yang mementingkan dirinya sendiri seperti ayam jago. Ada yang jinak dan dapat dijinakkan seperti burung merpati. Ada yang suka dengki seperti unta. Ada yang baik semuanya seperti kambing. Ada yang menyerupai serigala. Ada yang menyerupai rubah yang suka menipu. 

Di antara hukuman lainnya adalah terbaliknya hati sehingga melihat kebatilan sebagai kebenaran dan kebenaran sebagai kebatilan, yang ma'ruf menjadi mungkar dan yang mungkar menjadi ma'ruf. Ia berbuat kerusakan, namun merasa berbuat kemaslahatan. Ia menghalangi jalan menuju Allah, tetapi merasa mengajak kepadanya, ia membeli kesesatan ditukar dengan petunjuk, sementara ia merasa dalam petunjuk. Ia mengikuti hawa nafsunya, namun ia merasa sebagai orang yang taat terhadap Tuhan. Kesemuanya itu adalah hukuman atas dosa-dosa yang berlaku di dalam hati. 

Termasuk juga hukuman karena maksiat adalah terhalangnya hati dari Tuhan di dunia dan yang terbesar adalah pada hari kiamat. 

Allah Swt, berfirman: 

“Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya, mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.”  (Q.S. Muthaffifin : 14-15)

Dosa-dosa itu telah menghalangi mereka untuk bisa menjaga hati. Andai mereka bisa memelihara hati merka, pastilah mereka bergegas untuk memperbaiki dan menyucikan hati mereka dari segala yang merusak dan yang mencelakakannya. Jika mereka mampu menjaga hati mereka, tentu hati mereka akan sampai kepada Tuhan sehingga mereka dekat dengan-Nya, memperoleh kemurahan-Nya, merasa tenteram, dan damai. Sayangnya, dosa-dosa menghalangi mereka untuk sampai kepada hati mereka dan sampai kepada Tuhan Sang Pencipta.
Adakalanya Allah Swt. menyerupakan orang bodoh dan menyimpang dengan keledai, anjing, dan juga binatang lain. Ketika keserupaan itu semakin kuat secara batin, tentu akan menjadi tampak secara nyata dan dapat dilihat oleh setiap orang. Jika itu terus semakin kuat, bentuknya pasti berubah dengan izin Allah. Inilah perubahan bentuk secara total. Allah Swt. mengubah bentuk lahiriah hingga seperti hewan, seperti yang telah dilakukan-Nya terhadap kaum Yahudi dengan mengubah sebagian dari mereka menjadi kera dan babi. 

Subhanallah! Betapa banyak hati yang terbalik, namun pemiliknya tidak merasa. Betapa banyak hati yang diubah dan ditenggelamkan?! Betapa banyak orang yang tertipu dengan pujian manusia kepadanya?! Betapa banyak hati yang tertipu dengan nikmat Allah, padahal itu adalah hukuman dan kehinaan baginya, sementara orang bodoh mengira itu adalah kemuliaan?! 

Hukuman sebab maksiat yang lain adalah makar Allah kepada orang yang berbuat makar, tipu daya-Nya kepada penipu, pcnghinaan-Nya atas orang yang meremehkan nikmat-Nya, dan Allah memalingkan hati orang yang menyimpang dari kebenaran.