Hikmah Disyari'atkannya Thaharah/Bersuci

Islam mensyari’atkan bersuci, karena memuat banyak hikmat, yang kami sebutkan di sini di antaranya: 
  1. Bahwa Thaharah itu termasuk tuntutan fitrah. Karena manusia dengan fitrahnya cenderung kepada kebersihan, dan dengan tabiatnya membenci kotoran dan hal-hl yang menjijikkan. Dan oleh karena islam itu agama fitrah, maka wajarlah bila ia menyuruh bersuci dan menjaga kebersihan. 
  2. Memelihara kehormatan dan harga diri orang Islam. Karena, manusia dengan tabiatnya cenderung kepada yang bersih, suka berhimpun di sekelilingnya dan duduk bersamanya, dan tidak menyukai yang kotor, bahkan menghinanya, membencinya, dan tidak suka duduk bersamanya. Dan oleh karena Islam sangat menginginkan, agar orang yang beriman menjadi manusia terhormat dan punya harga diri, maka disuruhnya ia menjadi orang yang bersih, agar menjadi orang yang terhormat dan mulai di tengah kawan-kawannya. 
  3. Memelihara kesehatan. Karena, kebersihan itu merupakan jalan paling utama yang dapat memelihara manusia dari berbagai macam penyakit. Karena, penyakit-penyakit itu lebih sering tersebar di kalangan masyarakat, disebabkan oleh kotoran. Membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua tangan, hidung dan kedua kaki – yang merupakan anggota-anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan kotoran – berkali-kali dalam sehari, akan membuat tubuh terpelihara dari berbagai macam penyakit. 
  4. Berdiri di hadapan Allah dalam keadaan suci bersih. Karena manusia dalam shalatnya, berbiacar dan berbisik kepada Tuhannya. Oleh karena itu, sepatutunya dia menghadap dalam keadaan suci lahir dan batinnya, dan bersih hati dan tubuhnya. Karena Allah Ta’ala menyukai orang-orang yang gemar bertaubat dan menyukai orang-orang yang bersuci.